Konsep ESQ yang digagas oleh Ary Ginanjar Agustian, telah melahirkan
fenomena tersendiri di permulaan milenium ketiga-suatu era yang
dipercaya oleh banyak kalangan sebagai era kebangkitan spiritualisme.
Seolah menjadi oase bagi umat manusia-khususnya kalangan
intelektual, eksekutif, dan entrepreneur-yang selama ini sudah merasa
jenuh dengan dunia logika dan pola pikir materialisme, sementara batin
dan jiwa mereka merasa kering, mencari-cari Tuhan; mencari-cari makna
damai dan bahagia yang sesungguhnya (spiritual patologis).
Konsep yang mampu menghubungkan antara dimensi logika, dimensi
emosional, dan dimensi spiritual serta bagaimana mensinergikan
ketiganya tsb telah menjadi antitesis, bahkan mungkin sintesis, bagi
teori-teori psikologi sebelumnya, seperti yang digagas oleh Sigmund
Freud, Dale Carnegie, Pavlov, Stephen Covey, dsb. Tak heran jika
training ESQ diminati oleh berbagai kalangan. Buku ESQ & ESQ Power
pun menjadi best seller.
Beberapa waktu yang lalu, The Oxford Academy di Inggris pernah
mengundang Ary Ginanjar untuk mempresentasikan konsep ESQ-nya di depan
para spiritualis dan akademisi, yang umumnya bergelar doktor dan
profesor dari berbagai universitas dari Amerika Serikat, Inggris,
Belanda, Denmark, Australia, Slovenia, India, Afrika Selatan termasuk
Tibet.
Namun, ternyata saya menemukan ada suatu kesalahan dalam
konsep ESQ Model yang merujuk pada konsep Iman; Islam; Ihsan, tsb.
Mungkin terkesan sepele, tapi sesungguhnya sangat vital.
Tujuan saya menulis posting ini adalah untuk kepentingan &
kebaikan bersama. Samasekali tidak ada tendensi untuk menyerang ataupun
menentang ESQ Leadership Center atau Pak Ary. Sebetulnya saya sudah
pernah mengirimkan email ke ESQ LC sekitar setahun yang lalu, dan
sempat mendapatkan balasan “akan dipelajari terlebih dahulu”. Namun
sayang, sampai posting ini saya tulis, tidak ada penjelasan lebih
lanjut lagi.
Dalam ESQ Model, digambarkan bahwa urutan 6 Prinsip yang mengacu pada Rukun Iman adalah sbb:
- Star Principle (Iman kepada Allah)
- Angel Principle (Iman kepada Para Malaikat)
- Leadership Principle (Iman kepada Para Rasul)
- Learning Principle (Iman kepada Kitab-kitab)
- Vision Principle (Iman kepada Hari Akhir)
- Well Organized Principle (Iman kepada Takdir)
Sedangkan urutan 5 Prinsip yang mengacu pada Rukun Islam adalah sbb:
- Mission Statement (Membaca Syahadat)
- Characteristic Building (Mendirikan Sholat)
- Self Controlling (Menunaikan Puasa)
- Strategic Collaboration (Menunaikan Zakat)
- Total Action (Menunaikan Ibadah Haji)
Jika kita mengacu pada Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim (kisah Malaikat Jibril yang bertanya
kepada Nabi SAW tentang definisi Iman, Islam, dan Ihsan), urutan dari
Rukun Iman & Rukun Islam adalah sbb:
Rukun Iman:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada Para Malaikat
- Iman kepada Kitab-kitab
- Iman kepada Para Rasul
- Iman kepada Hari Akhir
- Iman kepada Takdir.
Rukun Islam:
- Membaca Syahadat
- Mendirikan Sholat
- Menunaikan Zakat
- Menunaikan Ibadah Puasa
- Menunaikan Ibadah Haji.
Terdapat perbedaan urutan dalam ESQ Model (no.3 & 4; yang
dicetak tebal) dengan urutan Rukun Iman & Rukun Islam dalam hadits
Nabi. Berbeda urutan akan mengakibatkan perbedaan konsep &
implementasi yang sangat fundamental. Saya yakin, bagi orang-orang yang
sudah memahami konsep (penjelasan) ESQ Model secara mendalam, pasti
bisa memahami dampak akibat perbedaan tersebut terhadap konsep ESQ itu
sendiri.Bagaimanapun juga, urutan Rukun Iman & Rukun Islam sudah
ditetapkan sedemikian rupa oleh Allah sebagai suatu ketentuan yang
tidak boleh diubah oleh siapapun. Atau, barangkali Pak Ary atau
rekan-rekan dari ESQ LC memiliki dasar (rujukan) yang lain? Mohon
dikoreksi.
Saya sangat berharap, jika memang terjadi kesalahan seperti yang
saya sampaikan, agar ESQ Model segera direvisi dan tentunya perlu
dilakukan publikasi kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi
kekeliruan yang terus berlanjut. Semoga prosesnya dimudahkan.
Anyway, thanks to Pak Ary atas ijtihad ESQ-nya yang sudah memberikan begitu banyak pencerahan spiritual kepada masyarakat dunia, termasuk saya!
Buku ESQ & ESQ Power adalah salah satu buku favorit saya. Bahkan,
buku yang paling berperan memberikan stimulus dalam proses pencerahan
spiritual saya, setelah bertahun-tahun mengembara dalam euforia
materialisme, adalah buku tersebut.
sumber : http://nurkholis.wordpress.com/
|